Ngga Pantes Diuji

Mungkin, kita pernah berada di posisi sangat sakit, menakutkan, sendiri, dibenci, jatuh dengan versi sakitnya masing-masing. Bahkan kalo-kalo ingin bercerita kepada sejuta manusia yg ada di bumi, kita yakin mereka tidak akan paham rasanya menjadi kita.

Tapi, bukankah lelah menanggung beban itu sendiri? Dipendam, dikubur, sampai kemanapun kita pergi bertemu dengan wajah-wajah insan, dan lelah itu terlihat. Sedang jika kita mau ikhlas dan bersabar, kita akan merasakan seberkas cahaya yg menawarkan senyuman agar kita terap hidup untuk melanjutkan hidup kita.

Terkadang, ketika menasehati teman yang memilih menceritakan kisah hidupnya, aku hanya bisa menguatkan, meminta mereka untuk tetap bertahan dan kuat, serta tidak untuk melakukan hal-hal yg diluar jalur agama. Karna aku yakin apapun masalah yang sedang mereka hadapi pasti ada jalan keluarnya, Apalagi jika sudah mengandalkan Allah dengan iman. (Ini yg coba sy kuatkan ketika sy sdh mulai lepas control)

Sesakit apapun ujian yang kita hadapi, aku yakin ada pelajaran dan hikmah untuk kita.

Bukan tanpa sebab Tuhan menguji kita. Bukan untuk menzhalimi kita, bukan karna benci kepada kita, bukan karna kita adalah manusia paling jahat. 

Apakah kita lupa ?

Ibunda Maryam perempuan suci pernah diuji dengan kehamilannya yang tidak terduga, padahal ia perempuan yang pandai menjaga kesuciannya, selalu berdizkir kepada Allah, dan tak pernah berbuat dosa ?

Lalu bagaimana dengan Rasulullah(Nabi Muhammad Salallahu'alaihu Wasallam) yang istri beliau mengatakan "Akhlak nabi adalah Al-qur'an", dijamin surga, tapi juga pernah merasakan sakitnya diejek , dilempari batu, patah gigi, rasa sedih harus meninggalkan Makkah negeri tercinta.

Belum lagi nabi Ayub, seorang nabi yg shalih diuji dengan sakitnya, diambil hartanya oleh Allah, yang bahkan malu meminta kesembuhan karena merasa bahwa waktu sehatnya lebih banyak daripada sakitnya :'(

Bukan untuk membandingkan posisi kita dengan mereka para manusia suci yang dijamin surga, tapi bolehkah kita memetik hikmahnya "Bahwa sebesar apapun ujian itu, datangnya dari Allah. Dan hanya Allah yang bisa menguatkan dan memberikan jalan keluar bagi kita. Yang perlu kita lakukan semakin dekat pada-Nya dan menambah kapasitas keimanan kita agar kita pantas untuk di beri pertolongan-Nya".

Lagian kalo di pikir-pikir siapa juga kita ya, manusia yg banyak kurangnya, ibadahnya gasebanding dgn ibadah orang² shalih, tapi hidup tak terima jika diuji? Ya Rabb.. semoga engkau selalu bimbing kami jadi orang yg ikhlas ketika engkau uji.

Kesadaran mendalam bahwa Allah mengetahui segalanya dan merencanakan apa yang terbaik bagi kita, adalah penyembuhan yang mendalam. Kita harus mengakui bahwa Allah mengetahui, dan kita tidak mengetahui. (Quran 2: 216) Ini adalah obat untuk hati.

(YasminMoghahed) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manfaat Positif Menerapkan Gaya Hidup Minimalis bagi Generasi Muda

Ternyata aku hanya..

Tak bertemu cita-cita, Bukan Berarti Tak Punya Tujuan