Pupus
Dik Melihatmu itu sama dengan bagaimana aku melihat diriku. Melihatmu, disanalah bayangan masa depan yang teduh itu, dengan usahaku merawat fitrahmu.. Dik Ingin ku selalu gandeng tanganmu, rangkul bahumu, menyatukan hati dalam lingkaran kebaikan itu.. Tapi kini, kini aku merasa gagal. Lidahku kalut tak seperti biasa ketika kau mendengarkan ku menyampai satu dua ayat padamu.. Aku juga tidak tahu kenapa? Apa benar aku telah kecewa? Atau aku hanya takut kau tak baik-baik saja. Aku berusaha tenang saat yang sudah ku perjuangkan tidak bisa seperti apa yg kita bayangkan.. Aku paksa untuk membuka mata dan menata kembali runtuhan-runtuhan ekpetasi yg sudah tersandarkan menjadi bangunan ekpestasi terhadap diri sendiri. Aku sedang menyadarkan diri, untuk tahu diri, bahwa satu-satunya orang yg bisa aku rubah adalah diriku sendiri. Akupun teringat, Nabi Muhammad, sedihnya bukan kepalang, sebab harapan agar pamannya bisa wafat dalam keadaan Islam tak bisa ia wujudkan. Nabi Nuh juga pernah lela